Thursday, July 29, 2010

Jangan Bersedih : Kebahagiaan Para Sahabat Disamping Rasulullah S.A.W.

Rasulullah s.a.w. diutus kepada umat manusia dengan membawa pesan dakwah rabbaniyah dan tidak memiliki propaganda apapun tentang dunia . Maka , Rasulullah s.a.w. tidak pernah dianugerahai gudang harta , hamparan kebun buah yang luas dan tidak pula tinggal di istana yang megah . Dan saat pertama kali datang , hanya beberapa orang yang mencintainya saja yang bersumpah setia mengikuti ajaran yang dibawanya . Dan mereka tetap teguh memegang janji meski pelbagai kesulitan dan ancaman datang menimpa . Begitulah , betapa kuatnya keimanan dan kecintaan mereka pada Muhammad s.a.w. ; saat berjumlah sedikit , masih sangat lemah dan selalu diliputi ancaman orang-orang disekitarnya , mereka tetap teguh mencintai Rasulullah s.a.w.



Mereka pernah ada yang dipulaukan masyarakatnya , dihalang ekonomianya , dicemarkan nama baiknya , dijatuhkan martabat dan kewibawaannya di depan umum , diusir dari kampungnya dan diseksa bersama keluarganya . Meski demikian , kecintaan mereka terhadap Muhammad tidak goyah sejengkalpun .



Diantara mereka , ada yang pernah dijemur di tengah padang pasir yang panas , dikurung dalam penjara bawah tanah dan disiksa dengan berbagai cara . Namun demikian , mereka tetap mencintai Rasulullah s.a.w.



Negeri , kampung halaman dan rumah-rumah mereka pun pernah diperangi dan dirampas . Maka , mereka banyak yang harus bercerai berai dengan keluarganya , berpisah dengan kawan karibnya dan meninggalkan harta bendanya . Meski demikian , ternyata mereka tetap mencintai Rasulullah s.a.w.



Kaum mukminin seringkali mendapatkan cubaan saat menjalankan dakwah . Mereka tidak hanya dibatasi ruang geraknya , tetapi kadang keluarga dan dirinya juga diancam akan dibunuh . Bahkan , ada kalanya dalam menjalan dakwah mereka harus rela dan sabar menanggung kesengsaraan dan penderitaan yang panjang . Namun , karena tetap berprasangka baik terhadap Allah , maka mereka pun tetap sangat mencintai Rasulullah s.a.w.



Tidak sedikit pada sahabat muda Nabi s.a.w. yang tidak sempat menikmati masa mudanya sebagaimana anak muda yang lain . Itu terjadi , kerana mereka sentiasa ikut berperang di bawah bayang-bayang kilatan pedang musuh demi membela keyakinan dan kecintaan mereka pada Muhammad s.a.w. Tentang mereka ini , sebuah syair mengatakan :



"Kilatan pedang-pedang itu laksana bayangan bunga di kebun hijau , dan menebarkan bau wangi yang semerbak ."



Begitulah, pada masa itu setiap pemuda siap berangkat ke medan perang dan menjemput maut . Meski demikian , mereka tidak gentar sedikitpun dan sebaliknya memandang perjuangan di medan perang itu laksana sebuah perkelahan atau pesta di malam hari raya . Dan itu , tidak lain juga didorong oleh kecintaan mereka terhadap Rasulullah s.a.w.



Malahan , seorang sahabat pernah diutus untuk masuk ke kandang musuh dan menghantarkan surat kepada mereka . Sahabat itu sedar bahawa kemungkinan dirinya dapat kembali lagi sangat kecil . Namun , ternyata ia tetap melakukan tugas itu . Ada pula seorang sahabat yang ketika diminta menjalankan suatu tugas , ia menyedari bahwa tugas itu adalah tugasnya yang terakhir . Namun ia tetap pergi dengan suka cita menjalankan tugas tersebut . Demikianlah , semua hal tadi mereka lakukan adalah kerana kecintaan mereka yang besar terhadap Nabi Muhammad s.a.w.



Mengapa mereka sedemikian rupa mencintai Rasulullah s.a.w. ? Mengapa mereka sangat bahagia dengan risalah yang dibawanya , merasa tenteram dengan manhaj-nya , sangat gembira menyambut kedatangannya dan mampu melupakan semua rasa sakit , kesulitan , tantangan dan ancaman demi mengikutinya ?



Jawapannya adalah kerana mereka melihat pada diri Nabi Muhammad terdapat semua makna kebaikan dan kebahagiaan . Juga , tanda-tanda kebajikan dan kebenaran . Beliau mampu menjadi penunjuk jalan bagi siapa sahaja dalam pelbagai masalah besar . Bahkan , dengan sentuhan kelembutan dan kasih sayangnya beliau mampu memadamkan semua gejolak hati mereka . Dengan ucapannya , beliau mampu menyejukkan isi dada siapa sahaja . Dan dengan risalahnya , ia mampu menghangatkan roh mereka .



Rasulullah s.a.w juga berhasil menanamkan kerelaan pada jiwa setiap sahabatnya . Maka , tidak mustahil bila mereka tidak lagi pernah memperhitungkan pelbagai rintangan yang menghadang jalan dakwah mereka . Sebab , kukuhnya keyakinan yang ada dalam dada mereka telah melupakan semua luka , tekanan dan kesengsaraan itu .



Beliau berhasil meluruskan hati nurani mereka dengan tuntunannya , menyinari mata hati mereka dengan cahayanya , menyingkirkan unsur-unsur jahiliyah dari leher mereka , menghapuskan warna paganisme (berhalaan) dari punggung mereka , menanggalkan semua kalung kemusyrikan dari leher mereka dan memadamkan semua api kedengkian dan permusuhan dari roh-roh mereka . Dan lebih dari itu , beliau berhasil menuangkan air keyakinan ke dalam perasaan mereka . Kerana itu , jiwa raga mereka menjadi tenteram , hati mereka sentiasa sejuk damai dan otot-otot saraf mereka selalu kendur dan mudah dikawal .



Ada banyak faktor yang membuat kecintaan para sahabat terhadap Rasulullah s.a.w. semakin besar . Diantaranya , saat bersama Rasulullah s.a.w. mereka sentiasa merasakan kenikmatan hidup , saat berada di dekatnya mereka merasakan hangatnya kasih sayang dan ketulusan hati , saat berada di bawah payung ajarannya mereka merasakan ketenteraman , dengan mematuhi perintahnya mereka mendapatkan keselamatan dan dengan meneladai sunah-sunahnya mereka mendapatkan kekayaan batin .



“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muuhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam ”

(QS. Al-Anbiyr: 107)



“Dan sesungguhnya engkau (wahai Muuhammad) adalah memberi petunjuk dengan Al-Quran itu ke jalan yang lurus ”

(QS. Asy-Syura: 52)



“Dan , (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gelita kepada cahaya”

(QS. Al-Mi idah: 16)



“Dialah yang mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Umiyyin , seorang Rasul (Nabi Muhammad SAW) dari bangsa mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaan-Nya) dan membersihkan mereka (dari iktikad yang sesat) serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak) . Dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata”

(QS. Al-Jumu'ah: 2)



“Dan juga menghapuskan mereka dari beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka”

(QS. Al-A'raf: 157)



“Sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya apabila Ia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna”

(QS. Al-Anfal: 24)



“Dan kamu dulu telah berada di tepi jurang neraka (disebabkan kekufuran kamu semasa jahiliyah) , lalu Allah selamatkan kamu dari neraka itu (disebabkan nikmat Islam juga)”

(QS. Ali 'Imran: 103)



Sungguh , mereka benar-benar menjadi orang yang bahagia dalam erti yang sebenarnya , saat bersama pemimpin dan contoh tauladan mereka. Maka dari itu , sangatlah pantas bila mereka berbahagia dan bergembira.



Wahai malam yang menakutkan , tidakkah engkau kembali? zamanmu akan dibasahi dengan hujan dari langit



Ya Allah , limpahkanlah selawat dan salam kepada si pembebas akal dari belenggu-belenggu penyimpangan dan si penyelamat jiwa dari ketergelinciran itu . Kurniakanlah redha-Mu kepada para sahabat yang mulia sebagai ganjaran atas apa yang telah mereka perjuangkan .

No comments:

Post a Comment